Mengapa Kita Tidak Bisa Menyelam ke Laut Dalam?

Sering kali kita melihat berita tentang penyelam yang ingin menyelam hingga ke laut terdalam, tetapi belum ada yang berhasil menjelajahinya hingga tuntas. Mengapa demikian?

Mengapa Kita Tidak Bisa Menyelam ke Laut Dalam?
Photo from Pixabay

Oseanografi alias ilmu yang mempelajari lautan, terus menantang para peneliti untuk memahami kedalaman laut yang misterius. Walaupun manusia mempunyai keinginan yang besar untuk menjelajahi semua sudut bumi, menyelam ke kedalaman laut yang dalam, seperti Palung Mariana, menjadi tantangan yang sangat besar. Ada beberapa alasan mengapa manusia tidak bisa melakukan penyelaman ini, berikut penjelasannya:

1. Tekanan Tinggi

Salah satu penyebab utama yang membatasi kemampuan manusia untuk menyelam ke kedalaman laut yang dalam adalah tekanan air. Di permukaan, tekanan atmosfer adalah satu atmosfer. Namun, setiap 10 meter kedalaman di laut, tekanan meningkat sekitar satu atmosfer lagi.

Di kedalaman Palung Mariana, yang mencapai sekitar 11.000 meter, tekanan air dapat mencapai lebih dari 1.000 kali tekanan atmosfer di permukaan. Tekanan ini sangat berbahaya bagi tubuh manusia, antara lain dapat merusak jaringan dan organ, bahkan menyebabkan kematian. Misalnya, gas yang terdapat dalam tubuh, seperti nitrogen, dapat terlarut dalam darah di bawah tekanan tinggi, dan saat naik ke permukaan, gas tersebut akan membentuk gelembung berbahaya.

2. Suhu Rendah

Selain tekanan tinggi, suhu di kedalaman laut dalam juga begitu rendah, seringkali mendekati titik beku, sekitar 1 hingga 4 derajat Celsius. Suhu dingin seperti ini bisa mengakibatkan hipotermia jika manusia tidak dilengkapi dengan perlindungan yang memadai.

Di kedalaman yang ekstrem, tubuh manusia akan lebih kesulitan dalam mengatur suhu, dan hal ini berujung pada kegagalan fungsi tubuh. Alat pelindung yang dirancang untuk melawan suhu ini harus sangat canggih dan mampu memberikan isolasi yang baik, yang tidak selalu tersedia dalam peralatan penyelaman tradisional.

3. Kegelapan Total

Di kedalaman laut yang dalam, tak ada cahaya matahari sama sekali. Kegelapan total ini membuat navigasi menjadi sangat sulit dan bisa menyebabkan disorientasi. Tanpa alat bantu visual yang tepat, seperti lampu yang kuat juga peralatan sonar, manusia tidak akan dapat bergerak dengan aman atau mengetahui arah mereka di lingkungan yang sepenuhnya gelap. Kegelapan ini juga mempersulit pengamatan dan penelitian, karena sebagian besar organisme laut dalam mengandalkan bioluminesensi untuk berkomunikasi atau menarik mangsa.

4. Keterbatasan Peralatan

Teknologi penyelaman memang telah berkembang pesat, tetapi masih ada batasan yang harus dihadapi. Alat penyelam tradisional, seperti tabung oksigen dan pakaian selam, tidak dapat berfungsi dengan baik pada kedalaman ekstrem. Alat yang digunakan untuk menyelam ke laut dalam biasanya berupa submersible atau kapal selam yang dirancang khusus untuk menahan tekanan tinggi dan lingkungan yang keras.

Meski ada submersible yang telah mencapai kedalaman ekstrem, penggunaannya terbatas dan memerlukan teknologi canggih serta biaya yang tinggi. Seperti, kendaraan seperti DSV Alvin dan Deepsea Challenger, yang digunakan dalam misi eksplorasi, memerlukan tim ahli dan perencanaan yang matang.

5. Risiko Kesehatan dan Keamanan

Penyelaman ke kedalaman laut yang dalam juga sangat beresiko bagi kesehatan dan keselamatan yang signifikan. Penyakit dekompresi, yang dapat terjadi saat seorang penyelam kembali ke permukaan terlalu cepat, adalah salah satu risiko besar.

Gejala penyakit ini bisa termasuk nyeri sendi, kebingungan, dan bahkan kematian jika tidak ditangani dengan segera. Selain itu, terdapat kemungkinan terjebak di kedalaman tanpa cara untuk kembali, yang merupakan skenario paling berbahaya dan menakutkan. Keterbatasan fisik manusia dan risiko lingkungan membuat penyelaman ke laut dalam sangat berbahaya.

6. Biaya dan Sumber Daya

Ketika melakukan penyelaman ke kedalaman laut yang dalam, akan membutuhkan biaya dan sumber daya yang sangat besar. Riset dan pengembangan teknologi penyelaman yang aman dan efektif membutuhkan investasi besar dari lembaga pemerintah dan swasta.

Selain itu, logistik untuk melakukan penyelaman tersebut juga rumit, melibatkan tim ahli, peralatan khusus, dan seringkali perjalanan yang sangat jauh ke lokasi yang sulit dijangkau. Ketersediaan sumber daya ini dapat menjadi penghalang tambahan bagi eksplorasi lebih lanjut di laut dalam.

 

Dengan demikian, meskipun manusia dengan rasa keingintahuan yang mendalam untuk menjelajahi laut, banyak faktor yang membatasi kemampuan kita untuk menyelam ke kedalaman ekstrem. Tekanan tinggi, suhu dingin, kegelapan total, keterbatasan peralatan, risiko kesehatan, dan biaya yang tinggi semuanya berkontribusi pada tantangan ini.

Namun, dengan kemajuan teknologi, eksplorasi kedalaman laut terus berlangsung, dan kita mungkin akan semakin mendekati pemahaman yang lebih baik tentang misteri yang tersembunyi di bawah permukaan laut. Melalui penelitian dan inovasi, harapan untuk menjelajahi dan memahami lingkungan ekstrem ini tetap ada, memungkinkan kita untuk menghargai keanekaragaman hayati dan ekosistem yang menakjubkan di dalam lautan.