Kolonisasi Bulan Sebagai Habitat Baru untuk Manusia

Kolonisasi bulan sebagai habitat baru untuk manusia salah satu alasannya adalah letak Bulan yang dekat dengan Bumi.

Kolonisasi Bulan Sebagai Habitat Baru untuk Manusia
Lunarville Photo by dream.co.id

Kolonisasi Bulan sebagai habitat baru untuk manusia sempat menjadi hal yang mustahil untuk diwujudkan. Penyebabnya adalah di Bulan tidak ada udara untuk bernapas dan juga tidak tersedia air untuk menunjang kehidupan manusia. Selain itu, Bulan juga sangat panas saat menghadap Matahari dan sangat dingin ketika membelakangi Matahari. 

Tapi berdasarkan penemuan terbaru, terindikasi ada air di daerah kutub Bulan. Dengan demikian meskipun gravitasi, atmosfer, ketiadaan angin dan hujan yang sangat tidak kondusif untuk manusia sekalipun jadi faktor penghambat yang akan dicari solusinya. Bulan kembali menjadi target atau kandidat kolonisasi luar angkasa untuk manusia dengan jarak terdekat.

 

Rancangan Kolonisasi Bulan oleh Para Ilmuwan 

Kolonisasi Bulan tersebut bukanlah sekadar wacana. Saat ini sudah ada rancangan dan rencana kolonisasi Bulan yang akan menjadi pemicu inovasi besar-besaran dalam dunia astronomi dan teknologi. Berikut ini adalah rancangan kolonisasi bulan oleh para ilmuwan dari NASA dan ESA. 

1. Lunarville ESA

Proyek Lunarville ini sudah direncanakan oleh Badan Antariksa Eropa atau ESA sejak 2015. ESA berupaya membangun perkampungan di Bulan ini untuk menggantikan Stasiun Luar Angkasa Internasional yang telah lama mengorbit. Berdasarkan informasi terbaru, ESA akan mulai membangun Lunarville pada 2024. Hal tersebut bakal jadi inovasi teknologi terbesar di dunia. 

Untuk pembangunannya akan dilakukan oleh Universitas Teknik Darmstadt Jerman. Biaya untuk sebuah stasiun luar angkasa saja membutuhkan biaya sebesar 75 miliar Poundsterling atau senilai dengan 1.500 triliun rupiah. Tentu saja dana yang dibutuhkan akan semakin besar jika ingin membangun sebuah stasiun luar angkasa beserta perkampungannya. 

2. Kota Bawah Tanah Bulan 

Beberapa ilmuwan mengajukan konsep yang berbeda untuk kolonisasi Bulan. Konsep tersebut adalah kota di bawah permukaan Bulan. Kota bawah tanah Bulan diyakini mampu melindungi koloni manusia dari hantaman meteor dan radiasi yang mengarah ke Bulan. Namun konsep ini dinilai masih memiliki banyak kekurangan. 

Salah satu kekurangan yang paling mencolok adalah akan sangat dibutuhkan biaya yang besar untuk membangun kota bawah tanah di Bulan. Hal itu dapat diperkirakan dari mobilisasi alat berat penggali dan juga kontrol jarak jauh dari Bumi untuk mengendalikan alat berat tersebut. Biayanya akan jauh lebih besar dari Lunarville. 

3. Lava Tube 

Konsep Lava Tube datang dari mayoritas ilmuwan NASA atau Badan Antariksa Amerika. Lava Tube atau tabung lava di Bulan merupakan kolom atau tabung alami yang terbentuk karena aliran lava dari gunung berapi. Teori terbaru menyatakan bahwa kolom tersebut sangat kokoh dan kuat untuk melindungi koloni manusia di Bulan tanpa perlu melakukan penggalian. 

Diameter Lava Tube juga diperkirakan bisa mencapai satu kilometer. Luas tersebut dianggap cukup untuk membentuk sebuah kota atau perkampungan di Bulan untuk koloni manusia.

 

Kolonisasi Bulan sebagai habitat baru untuk manusia memang sudah hampir terwujud dengan proyek Lunarville ESA. Namun untuk mewujudkan kolonisasi manusia dalam skala besar, rasanya masih perlu waktu yang lebih untuk mewujudkannya. Saat ini, kolonisasi Bulan oleh manusia lebih bertujuan untuk penelitian dan penjelajahan jangka panjang. 

Tentu saja hal tersebut karena Bulan merupakan objek luar angkasa kandidat terkuat dan jaraknya paling dekat dengan Bumi. Hanya dua hari untuk mencapai Bulan dari Bumi dengan menggunakan teknologi terkini.