Teori Evolusi: Kontroversial Sekaligus Bermanfaat
Perkembangan teori evolusi walaupun masih sering menjadi perdebatan, nyatanya telah memberi banyak manfaat saat diterapkan pada berbagai bidang kehidupan manusia.

Perbincangan mengenai teori evolusi dari masa ke masa kerap menimbulkan banyak perdebatan. Dari sisi keilmuan sendiri, teori evolusi dari beberapa ilmuwan disebut masih memiliki banyak kelemahan. Itulah sebabnya teori evolusi terus berkembang seiring munculnya gagasan-gagasan baru. Di sisi lain, teori evolusi kian kontroversial saat dipertemukan dengan pandangan keagamaan. Secara agama tentu meyakini bahwa alam dan segala aspeknya adalah ciptaan Ilahi. Namun, apapun perdebatannya, evolusi rupanya secara nyata telah memberi banyak dampak positif pada perkembangan kehidupan manusia.
Apa Itu Evolusi?
Secara garis besar, evolusi merupakan proses perubahan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya dengan membawa sifat-sifat yang terwariskan. Perubahan populasi ini terjadi secara perlahan dengan melibatkan tiga proses utama, yaitu reproduksi, variasi, dan seleksi.
Sifat yang terwariskan pada mahkluk hidup nantinya dapat bervariasi dalam suatu populasi. Terutama saat terjadi proses reproduksi, maka ada kemungkinan keturunannya akan memiliki sifat-sifat baru. Sifat baru ini muncul karena berbagai peristiwa. Mulai dari perubahan gen akibat mutasi, atau terjadinya transfer gen antar spesies.
Menilik Perkembangan Pandangan tentang Teori Evolusi
Jika berbicara tentang evolusi, maka nama Charles Darwin pasti terdengar lebih populer sebagai pencetus teorinya. Padahal, jauh sebelum Darwin, pembahasan tentang evolusi sudah lebih dulu ada. Begitu juga setelah era Darwin, tema ini terus berkembang. Ada apa saja? Berikut ini beberapa gagasan populer terkait evolusi yang pernah ada.
1. Evolusi dalam Pandangan Aristoteles
Aristoteles mengungkapkan bahwa mahkluk hidup itu sifatnya tetap, telah sempurna, dan tidak akan berkembang lagi. Semua mahkluk hidup berada pada hierarki rendah-sederhana hingga tinggi-kompleks. Pandangannya tentang evolusi yang seperti ini dikenal dengan scalae naturae.
2. Teori Evolusi Charles Darwin
Melansir dari livescience.com, Darwin mengangkat perihal evolusi yang erat kaitannya dengan seleksi alam dan adaptasi. Menurutnya, evolusi mahkluk hidup terjadi karena adanya adaptasi dengan lingkungan. Mahkluk hidup juga melewati serangkaian seleksi alam sehingga yang kuatlah yang akan bertahan. Selain itu, konsep lain dari Darwin tentang evolusi adalah yang menyebut adanya kesamaan nenek moyang antara manusia dan kera.
3. Evolusi ala Jean Baptise de Lamarck
Lamarck menjelaskan gagasannya tentang evolusi salah satunya dengan mengangkat fenomena fisik jerapah. Gagasannya ini dikenal dengan use and disuse. Menurutnya, jerapah awalnya hanya berleher pendek. Namun, karena jerapah harus mengambil dedaunan di pucuk pohon sebagai makanannya, maka perlahan lehernya menjadi panjang. Intinya, bagian tubuh yang sering digunakan oleh mahkluk hidup akan berkembang. Sementara itu, bagian tubuh yang tidak digunakan justru akan tereduksi. Selanjutnya, Lamarck menyebut bahwa perubahan bentuk tubuh tersebut dapat saja diwariskan kepada keturunan selanjutnya (inheritance of acquired characteristic).
4. Alfred Russel Wallace dan Seleksi Alam
Inti dari pandangan Wallace tentang evolusi hampir serupa dengan apa yang dikemukakan oleh Darwin yaitu terkait seleksi alam. Menurut Russel, semua mahkluk hidup akan melewati proses seleksi alam untuk bertahan hidup. Melalui seleksi alam dan adaptasi ini pun, maka akan ada perbedaan bentuk mahkluk hidup walaupun jenisnya sama. Sebagai contoh, antara Badak Jawa dengan Badak Sumatera.
Manfaat Teori Evolusi yang Teraplikasi di Kehidupan
Seperti yang sudah disinggung di awal, berbagai gagasan tentang evolusi sudah membawa banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Ada banyak bidang yang sudah mengaplikasikan teori evolusi untuk menciptakan temuan-temuan menarik.
Contohnya, pada bidang kesehatan. Melansir dari berkeley.edu, pemahaman pada konsep evolusi sangat membantu untuk mengatasi masalah-masalah terkait biologis manusia. Kita dapat menganalisis banyak hal terkait kemunculan penyakit. Mulai dari historinya, serta bagaimana mengontrol penyakit tersebut pada tubuh manusia. Dengan konsep evolusi, kita juga dapat mengembangkan pemahaman mengenai resistensi tubuh terhadap obat-obatan. Selain itu, evolusi sangat membantu penelitian perihal masalah kelainan genetik pada manusia.
Tidak hanya tubuh manusia, konsep evolusi pernah digunakan untuk memperkirakan kondisi burung kakapo yang terancam punah. Penelitian mendalam dilakukan untuk melihat bagaimana agar burung kakapo betina dapat menghasilkan lebih banyak keturunan sehingga mencegah kepunahan. Selain itu, pada budidaya perikanan, konsep evolusi dimanfaatkan untuk menemukan cara terbaik untuk meningkatkan hasil ikan-ikan yang dibudidayakan tersebut. Menarik, ya?!
Pemahaman tentang konsep evolusi memang bersifat dinamis. Pastinya masih akan terus muncul gagasan-gagasan baru. Namun, setidaknya ada manfaat dari pemikiran tentang evolusi yang sudah teraplikasi pada kehidupan manusia. Nah, kalau direnungkan, kira-kira adakah aplikasi teori evolusi yang kamu rasakan dekat dengan kehidupanmu sehari-hari?