Teori Biogenesis, Asal Kehidupan Berasal dari Kehidupan Sebelumnya
Seperti apa asal usul kehidupan? Teori biogenesis memberikan jawabannya. Teori ini sekaligus mematahkan pemikiran Aristoteles dalam teori abiogenesis.
Pernahkah sesekali terlintas dalam pikiranmu, kira-kira bagaimana asal usul kehidupan ini? Bagaimana terjadinya kehidupan? Sejak lama pertanyaan ini juga menggelitik rasa penasaran para ilmuwan. Berbagai percobaan dan pengamatan dilakukan untuk menemukan jawabannya. Pada akhirnya, berbagai teori tentang asal usul kehidupan pun bermunculan. Dua yang paling populer adalah teori abiogenesis dari Aristoteles dan teori biogenesis. Teori biogenesis yang muncul belakangan meyakini hal yang bertolak belakang dari apa yang diungkapkan dalam teori abiogenesis. Seperti apakah itu? Yuk, simak uraiannya berikut ini.
Sekilas tentang Teori Abiogenesis
Membicarakan teori biogenesis rasanya kurang komplit jika kita tidak menyinggung sedikit tentang teori abiogenesis. Sebab, kedua teori ini memandang perihal asal usul kehidupan secara berbeda.
Teori biogenesis meyakini bahwa asal usul kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya. Hal ini berbanding terbalik dengan teori lain yang pernah muncul sekitar tahun 384-322 SM, yaitu teori abiogenesis. Teori abiogenesis (genetio spontanea) yang dikemukakan oleh Aristoteles menyebut bahwa kehidupan saat ini dapat berawal dari benda mati.
Kala itu Aristoteles melakukan percobaan dengan menggunakan sepotong daging. Ia meletakan daging tersebut di ruang terbuka. Selang beberapa waktu, daging pun membusuk dan larva lalat bermunculan di permukaan daging.
Selanjutnya, pada abad ke-17, teori abiogenesis mendapat dukungan dari Antonie Van Leeuwenhoek. Antonie melakukan pengamatan pada air rendaman jerami dengan mikroskop buatannya. Hasilnya, Antonie menemukan protozoa-protozoa yang muncul pada air rendaman jerami tersebut.
Tidak berhenti di situ, pada tahun 1700-an, ilmuwan John Nedham juga melakukan pengamatan. Melansir dari plantlet.org, Nedham menyimpan air kaldu di dalam tabung reaksi yang ujungnya ditutup rapat dengan gabus. Selang beberapa hari, bakteri memenuhi tabung reaksi. Dari pengamatannya ini, Nedham kemudian meyakini kebenaran teori abiogenesis.
Menyelami Pemikiran Para Ahli tentang Teori Biogenesis
Perkembangan dalam dunia sains tentu membuat para ilmuwan tidak pernah berhenti menemukan jawaban yang lebih pasti atas sebuah fenomena. Termasuk, perihal asal usul kehidupan. Walaupun telah ada teori abiogenesis, rupanya kemudian muncul lagi teori lain, yaitu teori biogenesis.
Inti dari teori biogenesis adalah meyakini bahwa asal usul kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya. Teori ini menepis apa yang dikemukakan dalam teori abiogenesis. Pemikiran paling populer terkait teori biogenesis ini datang dari beberapa ilmuwan, di antaranya Lazzaro Spallanzani dan Louis Pasteur.
Pertama, mari kita lihat dulu apa yang dikemukakan oleh Lazzaro Spallani. Untuk memastikan kebenaran teori biogenesis, Spallani melakukan percobaan yang hampir mirip dengan John Nedham, yaitu menggunakan air kaldu yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Namun, Spallani menyiapkan dua buah tabung, yaitu tabung 1 dan tabung 2. Selanjutnya, Spallani merebus terlebih dahulu air kaldu di dalam dua buah tabung tersebut dengan durasi sekitar 1 jam. Tujuannya, untuk memastikan semua mikroorganisme yang ada di dalam air kaldu telah benar-benar mati.
Setelah direbus, tabung 1 dibiarkan terbuka selama beberapa hari. Sementara itu, tabung 2 juga dibiarkan selama beberapa hari dengan bagian ujung yang ditutup. Dari pengamatannya, Spallani menemukan bahwa pada tabung 1 ditemukan banyak bakteri. Pada tabung 2 justru tidak ada pertumbuhan bakteri sama sekali. Spallani berkesimpulan bahwa bakteri yang muncul pada air kaldu dalam tabung 1 berasal dari jasad hidup. Wah, menarik juga, ya?!
Percobaan Spallani yang menarik ini rupanya memantik rasa penasaran ilmuwan lain, yaitu Louis Pasteur. Pasteur melakukan percobaan yang sama dengan Spallani, tapi lebih disempurnakan lagi. Ia menggunakan tabung yang bagian atasnya berbentuk leher angsa dan memastikan udara tetap dapat masuk ke dalam tabung. Hasil percobaannya menunjukkan bahwa air kaldu yang telah direbus di dalam tabung, kemudian dibiarkan berhari-hari, airnya tetap jernih. Tidak ada mikroorganisme yang muncul di dalam tabung.
Dari percobaan Pasteur yang akhirnya mematahkan teori abiogenesis Aristoteles, lahirlah pemikiran yang lebih kuat tentang teori biogenesis. Disebutkan bahwa semua mahkluk hidup berasal dari telur (omne vivum ex ovo), semua telur berasal dari mahkluk hidup (omne ovum ex vivo), dan semua mahkluk hidup berasal dari mahkluk hidup (omne vivum ex vivo).
Nah, itulah penjelasan singkat tentang teori biogenesis yang dalam perkembangannya menepis pemikiran bahwa kehidupan berasal dari benda mati. Teori ini menguraikan secara ilmiah perihal asal usul kehidupan di alam semesta. Tentunya teori biogenesis muncul setelah melewati percobaan yang telah dilakukan secara meyakinkan terlebih dahulu oleh para ilmuwan.