Melukai Batang Tumbuhan Membuat Cepat Berbuah, Mitos atau Fakta?

Banyak masyarakat, khususnya pecinta tumbuhan, mempercayai bahwa dengan sedikit melukai batang pohon, akan membuatnya lebih cepat berbuah. Benarkah demikian?

Melukai Batang Tumbuhan Membuat Cepat Berbuah, Mitos atau Fakta?
Photo from Pixabay

Melukai batang tumbuhan, misalnya dengan menggores atau mengupas sebagian kulit batang, adalah praktik yang sering dilakukan oleh petani dan penghobi tanaman buah. Mereka percaya bahwa metode ini bisa mempercepat proses pembuahan, terutama pada tanaman yang sudah berumur tetapi belum menghasilkan buah.

Namun, apakah hal tersebut benar-benar memiliki dasar ilmiah? Apakah melukai batang adalah solusi yang efektif, atau hanyalah mitos yang berisiko? Untuk memahami lebih jauh, mari kita bahas lebih detail.

Apa Itu Teknik Melukai Batang?

Teknik melukai batang dikenal dengan girdling atau ringing. Praktik ini melibatkan pengupasan sebagian kulit batang hingga mencapai lapisan kambium, biasanya pada lingkaran tertentu di batang utama atau cabang.

Tujuannya untuk menghambat aliran karbohidrat hasil fotosintesis dari daun ke akar melalui floem. Dengan begitu, energi yang dihasilkan daun akan terkumpul di atas luka dan digunakan untuk merangsang pertumbuhan bunga dan buah. 

Teknik ini sebenarnya sudah dikenal lama, terutama di kalangan petani tradisional, untuk menangani tanaman buah seperti mangga, jambu, jeruk, dan durian yang lambat berbuah. Namun, efektivitasnya masih sering diperdebatkan karena hasilnya bisa berbeda tergantung pada jenis tanaman, lingkungan, dan kondisi tumbuhan itu sendiri. 

Fakta: Melukai Batang Dapat Membantu Pembuahan pada Kondisi Tertentu 

Melukai batang tak sepenuhnya mitos. Dalam beberapa kasus, praktik ini terbukti dapat mempercepat pembuahan, terutama pada tanaman yang sudah matang secara usia tetapi sulit berbunga atau berbuah. Berikut adalah fakta-fakta yang mendukung praktik ini: 

1. Merangsang Produksi Hormon Reproduksi

Melukai batang meningkatkan produksi hormon etilen, yang berperan dalam proses pembungaan dan pematangan buah. Etilen merupakan hormon stres yang dihasilkan tanaman saat menghadapi kondisi sulit, seperti luka atau kekurangan air. Dengan merangsang produksi etilen, tanaman dapat memasuki fase reproduksi lebih cepat. 

2. Memfokuskan Energi untuk Reproduksi

Dengan menghambat aliran karbohidrat ke akar, tanaman akan memanfaatkan energi yang tersimpan untuk mendukung pertumbuhan bunga dan buah. Ini efektif jika dilakukan pada tanaman yang sehat dan sudah siap secara fisiologis untuk berbunga. 

3. Efektif pada Jenis Tanaman Tertentu

Beberapa tanaman buah, misalnya mangga, jambu, jeruk, dan durian, menunjukkan respons positif terhadap teknik melukai batang. Namun, tak semua tanaman mempunyai reaksi yang sama. Pada beberapa jenis tanaman, melukai batang justru dapat merusak kesehatan tanaman secara keseluruhan. 

Mitos dan Risiko di Balik Teknik Ini

Di balik klaim keberhasilannya, melukai batang tumbuhan juga mempunyai sisi mitos dan risiko yang tetap harus diperhatikan. 

1. Tidak Berlaku untuk Semua Jenis Tanaman

Teknik melukai batang tidak berlaku untuk semua tumbuhan. Tanaman muda, yang belum matang secara usia, biasanya tidak akan merespons dengan pembentukan buah meski batangnya dilukai. Selain itu, beberapa tanaman mungkin lebih sensitif terhadap luka, sehingga teknik ini dapat menyebabkan stres berlebihan yang justru menghambat pertumbuhan. 

2. Meningkatkan Risiko Penyakit

Luka pada batang menjadi pintu masuk bagi patogen seperti jamur, bakteri, atau serangga. Jika tidak dilakukan dengan benar, melukai batang justru akan memperlemah tanaman dan meningkatkan risiko kematian. 

3. Efek Jangka Panjang yang Negatif

Meski tanaman dapat cepat berbuah setelah dilukai, praktik ini dapat melemahkan kesehatan tanaman dalam jangka panjang. Sistem perakaran yang kekurangan nutrisi akibat aliran makanan yang terganggu bisa menyebabkan pertumbuhan yang lambat dan produktivitas menurun pada musim berikutnya. 

Alternatif Lain untuk Merangsang Pembuahan

Daripada melukai batang, ada metode lain yang lebih aman dan efektif untuk merangsang pembuahan pada tanaman: 

1. Pemangkasan Selektif

Memotong cabang yang tidak produktif atau terlalu lebat bisa membantu tanaman mengarahkan energinya ke bagian yang menghasilkan bunga dan buah. 

2. Pemupukan yang Tepat

Gunakan pupuk yang kaya fosfor dan kalium untuk mendukung pembentukan bunga dan buah. Fosfor bisa membantu perkembangan bunga, sedangkan kalium mendukung pematangan buah. 

3. Pengaturan Irigasi

Stres air yang terkendali dapat merangsang tanaman tertentu untuk berbunga. Misalnya, pada tanaman mangga, pengurangan pemberian air selama beberapa minggu dapat memicu pembungaan.

4. Penggunaan Hormon Tanaman

Penggunaan zat pengatur tumbuh seperti asam giberelat atau etilen sintetis dapat membantu merangsang pembungaan tanpa harus melukai batang. 

Dengan demikian, melukai batang tumbuhan dapat mempercepat pembuahan ialah teknik yang ada dasar ilmiahnya tetapi penuh risiko. Praktik ini terbukti efektif pada kondisi tertentu, terutama untuk tanaman yang telah siap secara usia tetapi sulit berbuah. Namun, teknik ini juga dapat membahayakan kesehatan tanaman jika dilakukan sembarangan. 

Metode lain seperti pemangkasan, pemberian pupuk, atau pengaturan irigasi dapat memberikan hasil yang sama tanpa risiko kerusakan jangka panjang. Oleh karena itu, sebelum mencoba melukai batang, pastikan untuk memahami jenis tanaman, kondisi lingkungan, dan cara kerja teknik ini agar tidak menimbulkan dampak negatif yang lebih besar.