Perbedaan Ubi, dari Warna hingga Rasa!
Ubi-ubian sering kali terlihat berbeda warna kulitnya. Daging bagian dalamnya, berwarna sama dengan kulitnya. Lantas, apa perbedaan jenis ubi-ubian tersebut?

Ubi merupakan salah satu jenis tanaman pangan yang penting di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Sebagai sumber energi yang kaya akan karbohidrat, ubi telah menjadi bagian dari budaya kuliner tradisional hingga modern.
Meski sering kali disebut secara umum sebagai ubi, ada berbagai jenis ubi dengan karakteristik dan manfaat yang berbeda, seperti ubi jalar, ubi kayu, dan ubi ungu. Mari kita bahas lebih rinci tentang masing-masing jenis ubi ini dan perbedaannya.
Ubi Jalar
Ubi jalar, atau dalam bahasa ilmiahnya Ipomoea batatas, adalah salah satu varietas ubi yang paling banyak dikenal dan dikonsumsi. Ubi jalar mempunyai kulit tipis yang warnanya bervariasi, mulai dari putih, kuning, oranye, hingga ungu, tergantung pada varietasnya. Bagian dalamnya, atau daging ubi, juga bisa berwarna serupa dengan kulitnya, memberikan keunikan tersendiri pada setiap jenis.
Salah satu ciri khas ubi jalar adalah rasanya yang manis. Rasa manis ini semakin terasa saat ubi dimasak, baik dengan cara direbus, dipanggang, atau dikukus. Tekstur ubi jalar setelah dimasak cenderung lembut dan sedikit lembap, membuatnya cocok untuk berbagai olahan, mulai dari camilan tradisional hingga bahan utama dalam kue dan dessert modern.
Selain rasanya yang lezat, ubi jalar juga kaya nutrisi. Ubi jalar oranye, misalnya, mengandung beta-karoten yang tinggi, yang merupakan prekursor vitamin A yang baik untuk kesehatan mata. Ubi jalar juga mengandung serat, vitamin C, dan antioksidan, sehingga menjadi pilihan makanan sehat bagi banyak orang.
Ubi Kayu
Berbeda dengan ubi jalar, ubi kayu, atau yang lebih dikenal sebagai singkong (Manihot esculenta), mempunyai karakteristik yang lebih kering dan padat. Singkong berasal dari akar tanaman singkong, dengan kulit luar yang tebal dan berwarna cokelat, sementara bagian dalamnya berwarna putih atau kekuningan.
Singkong punya rasa yang netral hingga sedikit manis, tergantung varietasnya. Namun, beberapa jenis singkong mengandung senyawa sianida yang beracun jika tidak diolah dengan benar. Karena itu, pengolahan singkong harus dilakukan dengan hati-hati, terutama pada varietas singkong pahit.
Singkong sering diolah menjadi berbagai makanan tradisional, seperti tapai, getuk, tiwul, atau keripik singkong. Selain itu, pati singkong dikenal sebagai bahan baku tepung tapioka, yang digunakan dalam berbagai produk makanan, seperti bakso, kue, dan boba.
Meski singkong kaya akan karbohidrat, kandungan protein dan lemaknya relatif rendah. Oleh karena itu, makanan berbasis singkong sering dikombinasikan dengan bahan lain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang lebih lengkap.
Ubi Ungu
Ubi ungu adalah salah satu varietas ubi jalar yang mempunyai warna ungu pekat pada kulit dan dagingnya. Warna ungu ini berasal dari pigmen alami yang disebut antosianin, senyawa antioksidan yang memberikan banyak manfaat kesehatan.
Ciri khas ubi ungu terletak pada rasanya yang manis, mirip dengan ubi jalar lainnya, tapi dengan tekstur yang sedikit lebih kering. Setelah dimasak, ubi ungu tetap mempertahankan warna ungunya yang mencolok, menjadikannya populer sebagai bahan makanan yang tidak hanya lezat tetapi juga estetis.
Ubi ungu sering digunakan dalam berbagai olahan, seperti kue, puding, es krim, hingga minuman kekinian. Selain itu, kandungan antioksidan dalam ubi ungu dipercaya dapat membantu melindungi tubuh dari radikal bebas, meningkatkan kesehatan jantung, dan menjaga fungsi otak.
Perbedaan Utama
Meski sama-sama disebut ubi, ubi jalar, ubi kayu, dan ubi ungu mempunyai perbedaan mendasar dalam rasa, tekstur, kandungan nutrisi, dan cara pengolahannya. Ubi jalar bertekstur lembut dan rasa manis alami, sehingga sering digunakan untuk hidangan penutup atau camilan sehat.
Sedangkan ubi kayu, lebih netral dan kering, cocok untuk makanan tradisional atau bahan baku tepung. Sementara itu, ubi ungu dikenal dengan warna mencolok dan kandungan antioksidannya yang tinggi, menjadikannya pilihan favorit dalam berbagai olahan estetis dan sehat.
Dengan demikian, ketiga jenis ubi ini merupakan sumber pangan yang luar biasa, tak hanya karena rasanya yang lezat tapi juga karena manfaat kesehatannya. Dengan keanekaragaman karakteristiknya, ubi bisa menjadi pilihan bahan makanan yang fleksibel untuk berbagai hidangan.
Entah itu ubi jalar, ubi kayu, maupun ubi ungu, semuanya mempunyai peran penting dalam memenuhi kebutuhan pangan dan menambah variasi dalam kuliner kita sehari-hari. Memahami perbedaan di antara jenis-jenis ubi ini dapat membantu kita memilih dan mengolahnya sesuai kebutuhan dan preferensi masing-masing.