Jelateng, Tumbuhan Penyebab Gatal yang Kaya Manfaat!
Sering kali tumbuh di alam liar, jelateng banyak dihindari banyak orang karena membuat gatal saat bersentuhan dengan kulit, ternyata menyimpan banyak manfaat.

Tumbuhan jelateng atau nama ilmiahnya Palaquium gutta, merupakan salah satu jenis pohon yang cukup dikenal di Indonesia, terutama di kawasan Kalimantan dan Sumatra. Meskipun tidak sepopuler tanaman lain, jelateng mempunyai berbagai manfaat yang menjadikannya tanaman yang menarik untuk dipelajari.
1. Pohon Penghasil Getah Gutta
Salah satu ciri khas utama dari pohon jelateng berada pada getahnya, yang dikenal dengan nama gutta. Getah ini menjadi bahan yang digunakan untuk membuat berbagai produk, mulai dari permen karet hingga cat dan pelumas. Gutta diperoleh dengan cara menyayat batang pohon untuk mengeluarkan getahnya yang kemudian dikumpulkan. Dulu, getah ini sangat berharga dan banyak digunakan dalam industri, terutama sebelum penemuan bahan sintetis.
Getah gutta dari pohon jelateng dulunya sering digunakan untuk membuat bola karet dan peralatan olahraga. Meskipun kini peranannya telah digantikan oleh karet sintetis, getah gutta tetap bernilai sejarah dalam dunia industri.
2. Mudah Ditemui di Hutan Tropis
Pohon jelateng tumbuh alami di hutan tropis Indonesia, khususnya di pulau Kalimantan, Sumatra, dan sebagian wilayah Papua. Pohon ini menyukai daerah dengan iklim lembab dan tanah yang subur. Ukurannya yang besar dengan batang lurus dan tinggi membuatnya mudah dikenali di hutan-hutan tropis. Jelateng juga sering ditemukan di daerah-daerah dengan ketinggian rendah hingga sedang, dan pohon ini bisa tumbuh hingga mencapai ketinggian 40 meter.
3. Manfaat Lingkungan dan Ekosistem
Pohon jelateng mempunyai peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan tropis. Seperti pohon besar lainnya, jelateng berfungsi sebagai penyedia habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna. Akar dan batang pohon jelateng membantu dalam pengendalian erosi tanah dan menjaga kelembaban tanah di sekitarnya. Kehadiran pohon jelateng di hutan-hutan tropis mendukung keberagaman hayati dengan menyediakan tempat tinggal bagi berbagai jenis satwa liar.
4. Berkontribusi pada Kesejahteraan Masyarakat Lokal
Selain kegunaannya di industri, pohon jelateng juga bermanfaat bagi masyarakat lokal, khususnya di daerah pedalaman. Masyarakat Dayak di Kalimantan, telah lama memanfaatkan pohon jelateng untuk kebutuhan sehari-hari.
Mereka mengumpulkan getah jelateng untuk dijadikan bahan pembuatan produk seperti sabun atau bahan perekat. Selain itu, kayu dari pohon jelateng yang kuat juga digunakan untuk berbagai keperluan konstruksi, termasuk sebagai bahan bangunan rumah tradisional dan perahu.
5. Potensi untuk Industri Ramah Lingkungan
Karena getah jelateng bersifat elastis dan tahan lama, penelitian terbaru mulai melirik potensi pohon ini untuk menggantikan beberapa bahan sintetis dalam produk-produk industri. Misalnya, getah jelateng bisa digunakan dalam pembuatan produk alami yang lebih ramah lingkungan, mengingat semakin banyaknya permintaan akan bahan-bahan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Selain itu, jelateng pun berpotensi dalam pengembangan produk-produk berbasis bioplastik, yang dapat mengurangi ketergantungan pada plastik berbahan baku fosil.
6. Tanaman yang Dapat Menjadi Sumber Ekonomi Baru
Dengan pemanfaatan yang lebih optimal, pohon jelateng akan menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat lokal, terutama dalam bentuk produksi getah dan pemanfaatan kayunya. Jika dikelola dengan baik, jelateng bisa menjadi alternatif sumber daya alam yang lebih lestari, mengingat pohon ini bisa tumbuh dengan cepat dan mudah diperbaharui.
Dengan demikian, meski sering dianggap sebelah mata, jelateng menyimpan berbagai potensi yang bermanfaat, baik untuk industri, lingkungan, maupun kesejahteraan masyarakat lokal. Sebagai salah satu pohon yang memiliki sejarah panjang dalam industri karet alam, jelateng juga menunjukkan bahwa alam tropis Indonesia masih menyimpan banyak sumber daya alam yang berharga dan layak dikembangkan.