Konsumsi Rambutan Sebabkan Batuk, Mitos atau Fakta?
Saat sedang musim, rambutan menjadi camilan yang kadang tanpa sadar memakannya berlebihan hingga menyebabkan batuk. Namun, benarkah rambutan menyebabkan batuk?

Buah rambutan (Nephelium lappaceum) merupakan salah satu buah tropis yang sangat populer di Indonesia. Dengan kulitnya yang berbulu dan warna cerah, rambutan menarik perhatian banyak orang, terutama saat memasuki musim panen.
Rasanya yang manis dan asam serta kandungan airnya yang melimpah menjadikannya camilan sehat yang menyegarkan. Namun, di kalangan masyarakat, ada yang beranggapan bahwa mengonsumsi rambutan bisa menyebabkan batuk. Apakah hal ini benar atau hanya sekadar mitos?
Kandungan Gizi dalam Buah Rambutan
Rambutan terkenal kaya akan nutrisi penting yang memberikan manfaat bagi kesehatan. Dalam 100 gram daging buah rambutan mengandung beberapa kasiat, meliputi:
1. Vitamin C: Membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas.
2. Serat: Membantu melancarkan pencernaan dan menjaga kesehatan usus.
3. Mineral seperti zat besi dan kalium: Zat besi membantu mencegah anemia, sedangkan kalium berperan dalam menjaga keseimbangan elektrolit tubuh.
4. Air: Kandungan airnya yang tinggi membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Selain itu, rambutan juga mengandung gula alami yang memberikan energi instan, terutama setelah aktivitas fisik.
Mengapa Rambutan Dikatakan Menyebabkan Batuk?
Kepercayaan bahwa rambutan menyebabkan batuk sering kali berasal dari perspektif tradisional dan pengalaman pribadi. Berikut beberapa alasan yang biasanya menjadi dasar anggapan tersebut, antara lain:
1. Sifat Panas dalam Pengobatan Tradisional
Dalam pandangan tradisional, rambutan dianggap sebagai buah yang bersifat panas. Artinya, buah ini dipercaya dapat memicu ketidakseimbangan dalam tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, sehingga menyebabkan sakit tenggorokan atau batuk. Meski demikian, konsep ini tak berdasar ilmiah dan lebih berkaitan dengan kepercayaan budaya.
2. Kandungan Gula Alami
Rambutan mempunyai kadar gula yang cukup tinggi. Konsumsi berlebihan makanan atau minuman manis akan memperburuk iritasi pada tenggorokan, terutama jika seseorang sudah mengalami radang tenggorokan atau gejala awal flu.
3. Faktor Kebersihan
Kulit rambutan yang berbulu sering menjadi tempat menempel kotoran, debu, atau bakteri. Jika buah tidak dicuci dengan bersih sebelum dikupas dan dimakan, hal ini bisa meningkatkan risiko iritasi atau infeksi ringan pada tenggorokan, yang mungkin dirasakan sebagai batuk.
Fakta Ilmiah: Tidak Ada Bukti Langsung
Dari sudut pandang ilmiah, tak ada bukti yang mendukung klaim bahwa rambutan dapat menyebabkan batuk. Sebaliknya, rambutan yang dikonsumsi dalam jumlah wajar justru memiliki manfaat untuk tubuh.
Vitamin C yang terdapat dalam rambutan, misalnya, membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga mampu mencegah penyakit, termasuk infeksi saluran pernapasan.
Namun, penting untuk diingat bahwa mengonsumsi buah apa pun secara berlebihan akan memberikan efek samping. Dalam kasus rambutan, kandungan gulanya yang tinggi dapat menjadi masalah bagi penderita diabetes atau mereka yang sensitif terhadap makanan manis.
Tips Aman Mengonsumsi Rambutan
Untuk memastikan dapat menikmati rambutan tanpa khawatir, perhatikan beberapa tips berikut:
1. Cuci dengan Bersih
Sebelum mengupas rambutan, pastikan untuk mencucinya di bawah air mengalir agar kotoran dan bakteri yang menempel pada kulit hilang.
2. Konsumsi dalam Porsi Wajar
Jangan makan rambutan secara berlebihan. Konsumsi secukupnya agar tubuh tidak merasa terlalu panas atau bereaksi negatif terhadap kandungan gula.
3. Perhatikan Kondisi Tubuh
Jika sudah mengalami gejala sakit tenggorokan atau batuk, ada baiknya mengurangi konsumsi makanan manis, termasuk rambutan, hingga kondisi tubuh membaik.
Dengan demikian, kepercayaan bahwa mengonsumsi rambutan menyebabkan batuk lebih merupakan mitos daripada fakta ilmiah. Meski begitu, ada beberapa faktor, seperti konsumsi berlebihan atau kurangnya kebersihan, yang dapat menyebabkan iritasi tenggorokan dan memicu gejala mirip batuk.
Konsumsi rambutan secara bijak dan menjaga kebersihannya, akan membuat kita dapat menikmati manfaat buah ini tanpa khawatir terhadap efek samping yang tidak diinginkan. Rambutan ialah buah yang lezat dan bernutrisi, tetapi seperti halnya makanan lainnya, kunci utamanya adalah mengonsumsinya dengan proporsi yang tepat.