Fakta Unik Pohon Darah Naga

Pohon Darah Naga adalah salah satu flora unik di kepulauan Socotra, Yaman. Dinamakan darah naga karena pohon ini mengeluarkan resin merah.

Fakta Unik Pohon Darah Naga
Gambar Pohon Darah Naga

Jenis flora Dragon Blood Tree atau Pohon Darah Naga merupakan salah satu flora unik yang ada di Pulau Socotra. Mengutip dari laman Economic Times, jenis flora ini dikenal sebagai obat ajaib untuk segala jenis penyakit. Pohon ini memiliki nama lain Dracaena cinnabari dan dikenal sebagai Suji Socotra dan Dragon Blood Tree (Suji Darah).

Pohon Darah Naga adalah salah satu jenis flora unik asli kepulauan Socotra, bagian dari kota Yaman. Namanya berasal dari resin merah yang keluar dari kulit kayu setelah dipotong. Pohon tersebut selalu hijau dan dapat hidup hingga 650 tahun dengan ketinggian mencapai antara 33 hingga 39 kaki.

pohon darah naga

Gambar Dragon Blood Tree | commons.wikimedia.org

Pohon Darah Naga adalah jenis pohon sukulen, sangat kuat dan tidak mudah kekeringan. Pohon Darah Naga dapat tetap hidup di suhu hangat dan kondisi sub-tropis. Pohon itu memiliki tampilan fisik yang unik dan padat hampir seperti payung yang dipegang dengan tegak.

Deskripsi pertama dari Pohon Darah Naga dibuat selama survey di Pulau Socotra yang dipimpin langsung oleh Letnan Wellsted dari East India Company pada tahun 1835.

Banyak mitos yang tersebar seputar pohon langka yang satu ini. Namun, pada saat itu penduduk setempat telah mencoba menggunakan resin merah dari pohon tersebut sebagai obat berbagai penyakit, antara lain untuk menyembuhkan demam, bisul, dan sihir. Bahkan digunakan sebagai pernis untuk alat musik biola juga, lho!

Dalam Hoodoo Amerika, sihir masyarakat Afrika-Amerika, dan voodoo New Orleans, Pohon Darah Naga digunakan dalam mojo sebagai dupa untuk membersihkan ruang dari entitas atau pengaruh negatif. Dan juga ditambahkan ke tinta merah untuk membuat "Tinta Darah Naga" yang digunakan untuk menulis segel serta jimat ajaib.

Karena kepercayaan penduduk setempat bahwa itu adalah darah naga, oleh karena itu Pohon Darah Naga juga digunakan dalam ritual sihir dan alkimia yang dipercaya dapat meningkatkan potensi mantra untuk perlindungan, cinta, pengusiran, dan juga seksualitas.

Daun Pohon Darah Naga ini mengalami korontokan setiap tiga atau empat tahun sekali, sebelum akhirnya daun ini tumbuh kembali secara bersamaan.

Tidak banyak yang mengetahui bahwa Suji Darah (Dragon Blood Tree) dapat menghasilkan buah. Bentuk buah dari Pohon Darah Naga ini berupa beri dengan daging buah yang berukuran kecil.

Buah yang baru tumbuh warna kulitnya akan berwarna kehijauan dan berubah menjadi kehitaman sebelum berubah menjadi warna oranye jika buah tersebut sudah matang.

Namun, saat ini habibat pohon darah naga ini sudah hilang sebanyak 45% (2018), oleh karena itu berbagai upaya terus dilakukan untuk melestarikan Pohon Darah Naga tersebut walaupun hingga saat ini belum cukup untuk mengubah status kerentanan dari Pohon Darah Naga.

Tertarik dengan artikel ini? Diskusi bersama di kolom komentar yang telah disediakan, yuk! Bagikan tautan artikel ini juga, ya, biar yang tau bukan cuma kamu. Salam cinta dari Mina!

 

Sumber gambar utama: Gambar Pohon Darah Naga | commons.wikimedia.org