10 Fakta Unik Hewan Lobster yang Jarang Diketahui Orang
Mungkin selama ini, kita hanya mengetahui apabila lobster merupakan santapan yang enak dimakan dengan nominal harga yang relatif mahal.

Mungkin selama ini, kita hanya mengetahui apabila hewan air bernama lobster merupakan santapan yang enak dimakan dengan nominal harga yang relatif mahal di mata orang pada umumnya. Akan tetapi, tahukah kalian ternyata ada fakta unik dan menarik mengenai hewan yang satu ini?
Fakta Lobster yang Jarang Diketahui
1. Lobster awalnya adalah makanan orang tidak mampu
Lobster yang pada masa kini dianggap sebagai makanan lezat, pada abad pertengahan di benua Eropa, yakni makanan diperuntukkan untuk orang tidak mampu, bahkan tidak jarang yang menganggapnya sebagai obat. Pada bagian depan tubuhnya ditumbuk serta digunakan untuk membantu penyembuhan dari penyakit batu ginjal.
Lantas kemudian lobster tidak lain menjadi sebuah obat dan makanan yang membosankan. Akan tetapi, pada tahun 1.800-an, semuanya telah berubah. Para penduduk kota mulai berbondong-bondong menuju ke daerah pantai serta menikmati sajian lobster.
Hingga pada akhirnya pasokan suplai lobster terus menurun karena semakin banyak orang mengkonsumsi daging lobster ini. Pada saat ini, lobster dianggap sebagai golongan makanan yang mahal dan mewah.
2. Lobster tidak berwarna merah sebelum dimasak
Di ekosistem alam liar, kebanyakan hewan lobster berwarna kecokelatan kehijauan serta bermotif bintik-bintik. Biasanya lobster akan berubah warna menjadi merah setelah dimasak serta terkena suhu panas.
Warna merah pada lobster berasal dari ekspresi astaxanthin, yakni jenis pigmen karotenoid yang ditemukan dalam tanaman yang berwarna oranye, dimakan oleh hewan yang memakan lobster.
3. Lobster mengeluarkan air kencing dari wajahnya
Ternyata lobster mengeluarkan kencing yang bersumber dari wajahnya. Air kencing lobster dikeluarkan dan muncul berdekatan dengan antenanya. Sebab, organ-organ ekskresi yang disebut kelenjar hijau, letaknya disana.
Urine yang dihasilkan mereka mengandung feromon, yang menenangkannya serta mengembalikan suasana hati (mood). Selain itu lobster juga akan membuang air kecil pada wajah lawannya ketika berkelahi untuk mengekspresikan diri.
4. Lobster mempunyai dua sisi perut
Perlu diketahui sebelumnya bahwa lobster memiliki dua sisi perut. Satu terletak pada bagian yang kita anggap sebagai kepala lobster, tepatnya di belakang matanya. Pada bagian perut ini berisi gigi yang digunakan untuk menghancurkan asupan makanan. Setelah dihancurkan dengan baik, semua makanan akan disalurkan ke bagian perut lain.
5. Kehilangan kuku merupakan hal yang sangat menyedihkan
Hewan lobster biasanya memiliki dua penjepit dengan ukuran yang berbeda. Untuk bagian yang lebih besar disebut dengan istilah crusher, di mana fungsinya digunakan untuk menghancurkan mangsanya. Sedangkan pada bagian yang berukurun kecil terdiri atas dua cakar, yakni berfungsi sebagai pemotong ataupun penakluk.
Pada hakekatnya fungsinya untuk mencabik mangsa serta membentuknya menjadi potongan-potongan berukuran kecil, sehingga pada antena dapat mengantar potongan itu ke dalam sisi mulut lobster. Apabila kehilangan kuku ataupun cakarnya, mereka akan merasa kecewa karena merasa seperti kehilangan sesuatu dalam kehidupannya.
6. Mereka akan membuat suatu kebisingan
Beberapa orang menghindari aktivitas memasak lobster di rumah karena merasa takut saat mendengar suara lobster menjerit kesakitan saat hendak dimasak. Namun masalahnya, lobster itu sendiri tidak memiliki pita suara. Hasil suara yang terdengar di telinga kita mungkin udara yang berasal dari cangkang lobster.
7. Hubungan pemijahan lobster terjalin selama dua minggu
Bukan hanya manusia saja yang menjalin asmara, pada hewan air yang unik bernama lobster ini pun mengalami hal sedemikian rupa. Namun, perbedaanya, jalinan asmara antar lobster akan berlangsung selama kurang lebih dua pekan atau sepuluh hari saja, hingga pada akhirnya si jantan membuahi si betina dan menghasilkan beberapa sel telur.
8. Lobster bersifat kanibalisme dalam kasus-kasus tertentu
Setelah telur sudah menetas, ukuran badan pada lobster akan terlihat seperti lobster yang masih kecil. Dalam diri mereka akan bergabung dengan mikroorganisme zooplankton, telur ikan, serta jenis-jenis larva lagi. Mereka pada suatu waktu bersaing berebut makanan.
Dalam jarak dekat, lobster akan memakan sesamanya tanpa adanya rasa bersalah. Hal demikian membuat mereka selalu dipisahkan dari fase penangkaran sampai usia dewasa.
9. Lobster tidak menunjukkan secara jelas tanda penuaan
Tingkat daya tahan pada lobster tidak sama seperti layaknya kebanyakan hewan lainnya. Mereka tidak mudah lemah ataupun kehilangan kemampuan untuk bereproduksi, serta akan terus berkembang ukurannya. Akan tetapi bukan berarti mereka bisa hidup selamanya alias ada batas waktunya.
Apabila tidak segera dipanen, lobster akan mati karena siklus alamiah. Seringkali mereka kehabisan tenaga dan energi. Sehingga, kita bisa segera mengerti bahwa lobster akhirnya akan mati akan ada masanya, tetapi tidak tahu kapan pastinya. Lobster sendiri mencapai ukuran dewasa ketika mereka memiliki berat antara 1,5 - 2 pon (680 dan 907 gram).
10. Lobster betina menganut sistem poliandri
Fakta unik pada hewan lobster lainnya yaitu lobster betina dapat melakukan perkawinan dengan banyak pejantan serta menghasilkan telur sebanyak mungkin. Dalam hal ini arti kesetiaan, apa itu? Bullshit. Lobster betina dengan total berat 700 gram, ternyata bisa menghasilkan jumlah sel telur berkisar antara 8.000-12.000.
Cukup, menarik bukan?! Coba kalian ceritakan pada kolom komentar kalian suka lobster dengan olahan seperti apa? Goreng atau panggang?
Sumber gambar: https://travel.tribunnews.com/2020/07/12/fakta-unik-lobster-dulunya-makanan-orang-miskin-dan-narapidana-kini-jadi-hidangan-mewah