Scorpionfly, Serangga yang Mirip Kalajengking

Walaupun memiliki ekor layaknya kalajengking, scorpionfly ternyata tak mempunyai hubungan kekeluargaan sama sekali dengan kalajengking.

Scorpionfly, Serangga yang Mirip Kalajengking
Gambar Scorpionfly

Kalajengking merupakan salah satu hewan beruas dengan kaki berjumlah delapan yang termasuk dalam keluarga Ordo Scorpiones dalam kelas Arachnida. Diketahui bahwa ada 2.000 jenis kalajengking yang hidup di permukaan kerak bumi ini. Kalajengking yang biasa kita temui adalah kalajengking berwarna hitam yang muncul di daratan pada musim hujan.

Alam menyimpan begitu banyak rahasia yang terkadang kita sendiri tak menduga-duga keberadaannya. Contohnya saja binatang yang akan kita bahas kali ini. Sebelumnya pernah mendengar kalajengking terbang? Tentu tak bisa langsung dibayangkan begitu saja, bukan? 

Ternyata, tak semua kalajengking itu menyeramkan. Kalajengking terbang pasti belum begitu asing di telinga, bahkan beberapa dari kita malah baru tahu tentang adanya hewan unik ini. Menghapus penasaran di kepala, mari kita bahas tuntas!

Scorpionfly atau lalat kalajengking adalah nama lain kalajengking terbang yang memiliki sayap seperti lalat, juga mempunyai ekor menyerupai kalajengking. Tak hanya itu, mulutnya yang menyerupai paruh pun menjadi keistimewaan lain binatang ini. 

Walaupun memiliki ekor layaknya kalajengking, scorpionfly ternyata tak mempunyai hubungan kekeluargaan sama sekali dengan binatang yang terkenal dengan racun di ekornya tersebut. Hewan ini justru berkerabat dekat dengan ordo Siphonaptera yang salah satu binatangnya adalah kutu, meski lalat ini disebut serangga.

Tak seperti kalajengking yang menggunakan ekor untuk meracuni musuh, fungsi ekor pada scorpionfly ternyata untuk membantu proses perkembangbiakannya. Sayap yang dimilikinya pun rupanya tak sering digunakan. Binatang tersebut akan mengepakan sayap secara terpaksa jika ingin mencari makanan di tempat lain. 

Lalat kalajengking berwarna hitam kekuningan dengan corak kepala berwarna kemerahan. Serangga ini bisa mencapai panjang tubuh 30 mm dan rentang sayap mencapai 35 mm. Kalajengking terbang termasuk binatang pemakan segala alias omnivora. Beberapa ahli mengatakan bahwa serangga ini dapat memakan jasad manusia, tetapi yang sudah pasti makanannya berupa serangga mati atau sekarat, dan juga tumbuhan busuk. 

Ditemukan di beberapa benua, Indonesia yang termasuk dalam Benua Asia menjadi salah satu tempat terbanyak ditemukannya lalat spesies kalajengking yang teridentifikasi. 

 

Sumber gambar: Gambar Scorpionfly | commons.wikimedia.org