Kucing Sering Murung, Bisa Jadi Karena Cemburu, Atau Bahkan Stres!

Seringkali kita temui anabul kesayangan tiba-tiba menghindar dan terlihat ngambek. Ternyata penyebabnya bisa dari berbagai faktor, loh!

Kucing Sering Murung, Bisa Jadi Karena Cemburu, Atau Bahkan Stres!
Photo from Pixabay

Menjadi hewan peliharaan yang paling disukai dan digemari, kucing disebut sebagai makhluk lucu nan menggemaskan yang memiliki keunikan dalam bertingkah. Salah satu perilaku yang sering kali membuat pemiliknya bingung adalah ketika kucing dalam mode ngambek. Istilah ini merujuk pada tingkahnya saat tidak senang atau menolak terhadap sesuatu.

Meski tampak sepele, ternyata ada banyak penyebab anabul berada di mode murung alias ngambek. Berikut beberapa alasan yang bisa saja menjadi pemicu kucing kita merasa sebal, yang mungkin akan dapat membantu agar si imut kembali senang hati.

1. Perubahan Lingkungan

Kucing merupakan binatang yang sangat territorial, mereka akan merasa nyaman di lingkungan yang sudah dikenal. Apabila terjadi perubahan yang signifikan, seperti pindah rumah, perubahan tatanan furnitur, atau adanya anggota keluarga baru misalnya, bayi atau hewan peliharaan lain, membuat kucing merasa terancam.

Perubahan ini dapat menciptakan rasa tidak aman dan nyaman, sehingga kucing merespons dengan murung. Diperlihatkan dengan tak mau didekati oleh sang pemilik, bersembunyi, enggan merespons saat dipanggil, atau menghindari kegiatan yang biasa dilakukan.

Saat kucing kita mengalami hal demikian, berikan waktu agar kucing kita beradaptasi dengan lingkungan atau situasi yang baru. Ciptakan ruang yang aman dan tenang dan biarkan mereka menjelajahi tanpa tekanan.

2. Kurangnya Perhatian

Kucing memang dikenal sebagai hewan yang mandiri, tetapi mereka akan tetap membutuhkan perhatian dari pemiliknya. Kucing dapat merasa diabaikan atau kurang mendapatkan interaksi sehingga meraka akan memulai aksi ngambek. Hal ini bisa ditunjukkan dengan anabul yang enggan bermain, menghindari pemilik, atau bahkan bersikap agresif.

Dengan meluangkan waktu untuk bermain dan berinteraksi dengan kucing, akan sangat membantu dalam merangsang mental dan fisik mereka, sehingga mereka merasa disayang dan dihargai.

3. Kesehatan Fisik

Murung pada hewan peliharan, dapat menjadi tanda bahwa kucing mengalami masalah kesehatan. Kucing yang merasa sakit atau tidak nyaman akan menunjukkan sikap acuh dan tidak mau melakukan kegiatan yang biasa dinikmatinya. Jika kucing tiba-tiba murung dan malas-malasan tanpa alasan yang jelas, segera beri banyak perhatian.

Memperhatikan perubahan tingkah dan kebiasaan mulai makan atau minum kucing sangat penting. Apabila ada tanda-tanda yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk mendapatkan pemeriksaan yang tepat.

4. Ketidakcocokan dengan Pemilik

Kucing memiliki kepribadian yang unik. Kadang, sikap murung disebabkan oleh ketidakcocokan antara kucing dan pemilik. Misalnya, pemilik terlalu agresif dalam bermain atau tidak mengetahui sinyal-sinyal yang diberikan kucing, kucing dapat merasa tertekan. Kucing yang merasa tak nyaman dalam interaksi akan menolak atau menghindar.

Sebagai pecinta atau yang memelihara kucing, setidaknya kita harus memahami sinyal-sinyal yang diberikan dari tubuh kucing. Menghormati batasan mereka dan memberikan waktu untuk bermain dengan cara yang mereka sukai bisa memperkuat ikatan antara kucing dan pemilik.

5. Stres dan Kecemasan

Kucing juga bisa mengalami stres. Lingkungan bising, kehadiran hewan lain, atau perubahan rutinitas harian dapat menyebabkan kecemasan pada kucing. Kucing yang merasa tertekan, bisa menunjukkan perilaku murung sebagai cara untuk mengekspresikan ketidaknyamanan mereka.

Berikan lingkungan yang tenang dan stabil untuk kucing. Hindarkan mereka dari suara bising atau aktivitas yang mengganggu. Jika kucing menunjukkan tanda-tanda stres, pertimbangkan untuk menggunakan produk penenang atau konsultasi dengan dokter hewan untuk Tindakan yang tepat.

6. Siklus Hormonal

Kucing, terutama bagi yang belum disteril, akan terjadi perubahan hormonal yang bisa memengaruhi perilaku mereka. Kucing yang dalam masa birahi dapat menunjukkan perilaku yang berbeda, termasuk murung.

Sterilisasi merupakan solusi efektif untuk menghindari masalah perilaku ini. Jika kucing tidak disteril, pastikan untuk memahami siklus hormonal mereka dan bersiap untuk perubahan perilaku yang mungkin terjadi.

Tingkah murung pada kucing menjadi masalah umum yang dapat karena berbagai faktor, Mulai dari perubahan lingkungan hingga masalah kesehatan. Memahami alasan di balik perilaku ini sangat penting demi menjaga hubungan yang sehat antara pemilik dan kucing. Dengan memberikan perhatian yang cukup, menciptakan lingkungan yang nyaman, dan memperhatikan kesehatan kucing, mereka akan senantiasa senang dan tak lagi murung.