Kodok dan Katak, Tampak Sama, Nyatanya Berbeda!
Jika dilihat sepintas, katak dan kodok seringkali tampak sama. Namun, kenyataannya keduanya jelas berbeda, mulai dari ciri fisik hingga habitatnya.

Katak dan kodok merupakan dua jenis amfibi yang sering disalahartikan sebagai makhluk yang sama sebab mempunyai banyak persamaan, seperti kemampuan hidup di dua habitat (air dan darat) serta kebutuhan air untuk berkembang biak.
Namun, ternyata keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam hal fisik, perilaku, habitat, dan cara reproduksi. Berikut penjelasan tentang perbedaan keduanya dengan lebih detail.
1. Perbedaan Fisik
a. Kulit
Salah satu cara termudah untuk membedakan katak dan kodok ialah dari tekstur kulitnya. Kulit katak biasanya halus, licin, juga lembap sebab mengandung banyak lendir. Lendir ini membantu menjaga kelembapan tubuhnya, terutama saat berada di lingkungan darat.
Sedangkan kodok berkulit lebih kasar, kering, dan berbintil-bintil seperti kutil. Permukaan kulit kodok juga sering kali tampak berbintik-bintik cokelat atau hijau, memberikan kamuflase yang baik di lingkungan kering.
b. Bentuk Tubuh dan Kaki
Katak memiliki tubuh yang ramping dan berotot dengan kaki belakang yang panjang dan kuat. Struktur ini memungkinkan katak menjadi pelompat yang ulung dan bergerak cepat di antara tanaman atau air. Sedangkan kodok lebih gemuk dan kaki yang lebih pendek, sehingga pergerakannya cenderung lambat, lebih banyak berjalan, atau melompat pendek.
c. Mata
Mata katak biasanya lebih besar dan menonjol, memberikan jangkauan penglihatan yang luas untuk mendeteksi predator atau mangsa. Mata kodok, meski berfungsi serupa, lebih kecil dan tidak terlalu menonjol dibandingkan mata katak.
2. Perbedaan Habitat
Katak
Katak umumnya hidup di dekat sumber air seperti danau, kolam, sungai, atau rawa. Hal ini disebabkan karena kulitnya yang halus dan lembap membutuhkan kelembapan untuk menjaga tubuhnya tetap terhidrasi. Lingkungan basah sangat penting bagi kelangsungan hidup katak, baik untuk bernapas melalui kulitnya maupun untuk menjaga suhu tubuhnya.
Kodok
Kodok lebih adaptif terhadap lingkungan kering dibandingkan katak. Mereka sering dijumpai di padang rumput, kebun, atau bahkan hutan. Kulitnya yang tebal dan kering membantu mengurangi kehilangan cairan, memungkinkan kodok bertahan lebih lama di tempat yang lebih kering. Namun, saat musim kawin, kodok tetap membutuhkan air untuk berkembang biak.
3. Perbedaan Perilaku
- Mobilitas
Katak dikenal dengan kemampuan melompat yang luar biasa berkat kaki belakangnya yang panjang dan kuat. Mereka bisa melompat jauh untuk menghindari predator atau bergerak cepat di habitatnya. Kodok, karena kaki yang lebih pendek, lebih sering berjalan atau melompat dengan jarak pendek.
- Bunyi
Katak bersuara yang lebih nyaring dan melengking dibandingkan kodok. Hal ini karena katak sering menggunakan suara untuk menarik pasangan saat musim kawin. Suara kodok cenderung lebih rendah dan serak.
- Perlindungan Diri
Kodok mempunyai mekanisme perlindungan diri yang unik. Kelenjar parotoid di belakang kepala kodok bisa mengeluarkan racun yang digunakan untuk melindungi diri dari predator. Racun ini bisa menyebabkan iritasi pada kulit atau berbahaya jika tertelan oleh hewan pemangsa. Katak juga mempunyai mekanisme pertahanan, tetapi biasanya hanya mengandalkan loncatan cepat atau kamuflase.
4. Perbedaan Reproduksi dan Telur
Katak
Katak bertelur dalam bentuk gumpalan kecil menyerupai bola jelly yang mengapung di air. Telur ini cenderung diletakkan di lingkungan air yang tenang, seperti kolam atau danau. Setelah menetas, berudu (tadpole) katak tumbuh di air sebelum bermetamorfosis menjadi katak dewasa.
Kodok
Kodok bertelur dalam bentuk rantai panjang yang sering kali menempel pada tanaman air atau benda di dasar air. Meskipun cara berkembang biaknya mirip dengan katak, telur kodok lebih tahan terhadap fluktuasi lingkungan dibandingkan telur katak.
5. Perbedaan Adaptasi Ekosistem
Katak cenderung tinggal di lingkungan yang sensitif. Keberadaan katak di suatu ekosistem sering menunjukkan bahwa lingkungan tersebut sehat dan bebas dari polusi berat. Sebaliknya, kodok lebih toleran terhadap lingkungan yang terpolusi atau kering, sehingga dapat bertahan di kondisi yang lebih ekstrem.
Dengan demikian, meski sering dianggap sebagai hewan yang sama, katak dan kodok punya banyak perbedaan signifikan. Katak lebih sering ditemukan di area basah dengan tubuh ramping, kaki panjang, dan kulit licin.
Sedangkan kodok, lebih adaptif terhadap lingkungan kering dengan tubuh gemuk, kaki pendek, dan kulit berbintil. Kedua hewan ini adalah bagian penting dari alam yang membantu mengendalikan populasi serangga dan menjaga keanekaragaman hayati.