Kambing, Domba, dan Biri-Biri, Apa Saja Perbedaannya?
Sering kali kambing, domba, dan juga biri-biri dianggap sebagai hewan yang sama oleh warga masyarakat. Namun, ternyata ketiga hewan ternak ini memiliki perbedaan yang signifikan, loh!

Kambing, domba, dan biri-biri merupakan tiga jenis hewan ternak yang banyak dibudidayakan di seluruh dunia. Meski ketiganya berasal dari kelompok ruminansia, ada beberapa perbedaan yang signifikan dalam hal morfologi, perilaku, nutrisi, serta manfaat yang diberikan kepada manusia.
1. Morfologi dan Fisik
Kambing (Capra aegagrus hircus) mempunyai tubuh lebih ramping, dengan kaki yang lebih panjang dan postur yang lebih aktif. Bulu kambing bervariasi, dari yang halus hingga kasar, dan ada beberapa warna. Ciri khas kambing dilihat dari bentuk tanduknya yang beragam, tergantung jenisnya.
Domba (Ovis aries) bertubuh lebih besar dan berbulu tebal. Bulu domba biasanya panjang dan lebat, menjadikannya sumber wol berharga. Domba memiliki wajah yang lebih bulat dan biasanya memiliki tanduk, meskipun ada juga domba yang tak bertanduk. Domba juga memiliki struktur tubuh yang lebih kekar dibandingkan kambing.
Biri-biri seringkali merujuk pada domba muda. Keduanya mempunyai ciri fisik yang mirip dengan domba dewasa, tetapi ukuran dan proporsinya lebih kecil. Biri-biri lebih lincah dan aktif, serta memiliki bulu yang lebih halus dibandingkan domba dewasa.
2. Perilaku dan Karakteristik
Kambing dikenal sebagai hewan yang lebih aktif dan suka mencari tahu. Mereka suka menjelajahi lingkungan sekitarnya serta dapat memanjat atau melompat untuk menggapai makanan. Kambing bersifat mandiri, bisa mencari makanan sendiri. Kambing juga dapat terpisah dengan kawanannya, tak seperti domba yang lebih memilih berkelompok.
Dibandingkan dengan kambing, domba memiliki sifat yang lebih lembut dan patuh. Mereka mudah dijinakkan dan lebih loyal kepada pemiliknya. Domba ialah hewan herd animal, yang artinya merasa lebih aman ketika berada dalam sekumpulan kawanannya. Saat satu domba terancam, yang lain biasanya akan mengikuti untuk melindungi diri.
Biri-biri alias domba muda, cenderung mengikuti induknya. Mereka sangat tergantung pada domba dewasa untuk perlindungan dan bimbingan, sehingga perilaku sosialnya sangat erat dengan induk atau kelompoknya.
3. Nutrisi dan Pemeliharaan
Dalam konteks makanan, kambing merupakan binatang herbivora yang dapat mencerna berbagai jenis tumbuhan, termasuk semak-semak, rumput, hingga tanaman keras. Kambing dikenal sebagai pemilih makanan yang cerdas, mereka akan menghindari makanan yang tidak mereka sukai.
Sebaliknya, domba lebih memilih rumput dan tumbuhan hijau yang segar. Mereka memiliki pola makan yang lebih sederhana, yang membuat mereka lebih mudah untuk dipelihara dalam sistem pemeliharaan tradisional.
Dalam pemeliharaan, kambing membutuhkan ruang yang lebih luas untuk bergerak, sementara domba bisa dipelihara dalam ruang yang lebih kecil, asalkan persediaan makannya cukup. Keduanya memerlukan perawatan kesehatan yang baik, termasuk vaksinasi dan pemeriksaan rutin agar terhindar dari penyakit.
4. Manfaat dan Penggunaan
Banyak yang memelihara keduanya untuk kebutuhan ekonomi. Kambing dikenal sebagai sumber daging, susu, dan kulit. Susu kambing sering dianggap lebih mudah dicerna dibandingkan susu sapi dan mempunyai nilai gizi tinggi. Dagingnya dapat diolah menjadi banyak makanan, yang paling popular adalah kambing guling.
Domba seringkali dibudidayakan untuk diambil wol, daging, dan susunya. Wol domba menjadi komoditas penting dalam industri tekstil, digunakan untuk membuat pakaian hingga aksesori. Daging domba, terutama dari jenis tertentu seperti domba Merino, juga sangat digemari karena cita rasanya yang lezat.
5. Reproduksi dan Siklus Hidup
Siklus reproduksi kambing dan domba serupa, dengan masa kehamilan sekitar lima bulan. Namun, kambing dapat beranak lebih banyak dalam satu kali melahirkan, sekitar 2-3 anak. Sedangkan domba melahirkan satu atau dua anak saja.
Dalam hal pertumbuhan, biri-biri tumbuh lebih cepat dibandingkan domba dewasa, yang membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai ukuran ideal.
Secara keseluruhan, ketiga hewan ternak ini memiliki banyak persamaan. Perbedaan fisik, perilaku, serta manfaat bagi aspek ekonomi menunjukkan keunikan dan spesialisasi dari setiap jenisnya. Dengan memahami perbedaan ini akan sangat penting bagi peternak untuk menentukan spesies mana yang paling sesuai dengan kebutuhan budidaya mereka.