Puma, Si Kucing Hantu yang Tak Bisa Mengaum!

Di kehidupan alam liar, begitu banyak hewan-hewan buas yang memiliki keunikan tersendiri. Temasuk Puma, si kucing hantu yang suka mendengkur.

Puma, Si Kucing Hantu yang Tak Bisa Mengaum!
Photo from Pixabay

Puma sering kali di dikenal juga sebagai cougar, mountain lion, atau panther, adalah salah satu predator paling memukau di Amerika. Meski sering disebut sebagai kucing besar, rupanya puma tidak termasuk dalam genus Panthera seperti singa dan harimau, tetapi berada di bawah genus Puma.

Hewan ini juga mendapatkan julukan "kucing hantu" oleh sebab kemampuannya dalam bergerak dengan senyap, kecerdikannya saat harus berkamuflase, serta kecenderungannya untuk menghindari manusia. Berikut merupakan beberapa fakta menarik tentang hewan yang mengagumkan ini.

1. Puma Tidak Mengaum, Tapi Mendengkur

Tak selayaknya hewan buas seperti singa atau harimau, puma tidak mempunyai kemampuan untuk mengaum. Sebaliknya, mereka bisa mendengkur seperti kucing domestik. Suara mendengkur ini biasanya terdengar saat mereka merasa nyaman atau santai.

Namun, ketika tiba waktu berburu atau mempertahankan wilayah, mereka mengeluarkan suara geraman, raungan pendek, atau bahkan jeritan melengking yang sering disalahartikan sebagai tangisan manusia.

2. Puma adalah Pelari dan Pelompat Ulung

Puma dikenal sebagai salah satu kucing terhebat dalam menunjukkan kemampuan fisiknya. Mereka mampu berlari hingga kecepatan 80 km/jam untuk jarak pendek, menjadikannya pemburu yang sangat cepat.

Selain itu, mereka juga memiliki kemampuan melompat yang sangat luar biasa—puma bisa melompat hingga setinggi 4,5 meter secara vertikal dan sejauh 12 meter secara horizontal dalam satu lompatan. Hal ini memungkinkan mereka dalam mengejar mangsa atau melarikan diri dari predator lainnya dengan mudah.

3. Habitat yang Luas dan Beragam

Puma merupakan salah satu hewan dengan distribusi geografis terluas di Amerika, mulai dari Kanada hingga ujung Amerika Selatan di Patagonia. Mereka bisa hidup di berbagai jenis habitat, termasuk pegunungan, hutan tropis, padang rumput, bahkan gurun sahara sekalipun. Kemampuan adaptasi yang luar biasa ini membuat mereka mampu bertahan di berbagai kondisi lingkungan.

4. Hewan Soliter dan Teritorial

Puma termasuk dalam golongan hewan soliter yang sangat jarang terlihat dalam kelompok. Mereka hanya berinteraksi dengan sesamanya saat musim kawin atau saat induk merawat anak-anaknya. Setiap puma mempunyai wilayah teritorial yang luas dan sangat dijaga dari gangguan puma lain. Luas wilayah ini bisa mencapai 150 kilometer persegi untuk puma jantan dewasa.

5. Penglihatan Malam yang Tajam

Sebagai predator nokturnal, puma dianugerahi kemampuan penglihatan malam yang sangat baik. Mata mereka bahkan bisa menangkap cahaya dalam kondisi minim, sehingga memudahkan mereka berburu mangsa di malam hari. Selain itu, indra pendengaran dan penciuman mereka juga tak kalah tajam, mendukung keefektifan mereka sebagai pemburu puncak.

6. Peran Penting dalam Ekosistem

Sebagai predator puncak, puma mempunyai peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Mereka mengontrol populasi herbivora seperti rusa, yang jika dibiarkan tanpa predator akan menyebabkan kerusakan pada vegetasi dan habitat lain.

7. Ancaman dari Aktivitas Manusia

Sayangnya, keberadaan puma saat ini telah mulai mengalami kepunahan yang disebabkan oleh perburuan, hilangnya habitat, dan konflik dengan manusia. Puma sering dianggap sebagai ancaman bagi peternakan, meskipun serangan terhadap manusia sangat jarang terjadi. Upaya konservasi terus dilakukan untuk melindungi hewan ini, termasuk edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya kehadiran puma dalam ekosistem.

Dengandemikian, puma mempunyai tubuh yang elegan, kemampuan berburu yang luar biasa, dan reputasi misteriusnya, tetap menjadi salah satu predator yang paling memukau di dunia satwa. Hewan ini adalah simbol kekuatan dan kelincahan alam liar yang patut kita pelajari dan lindungi.